Mungkin bagi anda semua sudah tidak asing jika mendengar kata itu, kata Aparat sudah sangat menjadi trade mark bagi petugas / instansi militer maupun kepolisian. Bahkan tidak sedikit orang tua yang berniat menjadikan anaknya sebagai Polisi, TNI dll. Tetapi tahukah anda kata aparat ini sangat berarti bahwa sosok tersebut sangat menjengkelkan bagi seseorang ataupun beberapa pihak tertentu, mungkin kata ini agak sedikit kasar untuk di sebutkan. Bagi beberapa bagian dari anda tentu mempunyai pengalaman pribadi dengan sosok ini, baik itu adalah hal yang menyenangkan bagi anda atau menyebalkan.
Kejadian ini sudah saya sering temui di dalam kehidupan saya, bahwa tidak sedikit sosok aparat ini yang menjadi kawan saya yang sangat menyenangkan, bahkan tidak sedikit juga aparat yang saya temui sangat menjengkelkan pula. Mungkin karena pribadinya yang memang sedikit "Bad-Boys" jadi tidak sedikit dari mereka merasa semena-mena untuk mengambil sikap, tingkah dan perilaku yang tidak menyenangkan. Dalam kontens ini saya hanya sekedar sharing bagi sosok Aparat yang tidak "menyenangkan" ini, beberapa hari yang lalu dalam satu waktu yang tidak selisih 1 jam saya menemukan berbagai kasus yang mungkin biasa kita alami dalam kehidupan ini.
Kejadian pertama adalah pada saat saya sedang mengisi bahan bakar untuk kendaraan saya,
karena saya menggunakan kendaraan yang murah, irit & efisien ini saya sebut dengan Sepeda Motor "si Phek Thay" (julukan motor saya.red) dan sambil menikmati antrian yang sangat panjang bahkan tidak lebih dari 10 meter tepat saya mengantri, setelah hampir 10-20 menit lebih mengantri akhirnya tibalah giliran saya untuk di layani oleh petugas pom bensin ini untuk mengisi tangki bahan bakar si Phek Thay saya ini, tetapi alangkah kagetnya saya dan tidak di sangka datang seseorang dengan helm full face berbadan tegap sepatu kulit "khas" dan dengan motor bebeknya menghampiri petugas pom bensin tersebut untuk di berikan kelas VVIP (very very important people) agar dapat bisa di isi tangki bensinnya lebih dahulu di banding saya dan puluhan orang yang telah berjemur di sinar matahari sore itu serta telah lelah mengantri panjang-panjang agar bisa bensin kendaraannya, sosok aparat tersebut dengan pasang muka sangar dan sedikit mengerutkan dahi kepada saya dan petugas pom bensin tersebut maka akhirnya saya "terpaksa" mengalah setelah melalui percekcokan (adu mulut) yang tidak banyak memakan waktu ini berakhir. Dengan alasan sosok aparat tersebut ingin mengisi bahan bakar "Pertamax" (yang mungkin lebih bergengsi di banding orang lain yang menggunakan motor) maka sosok tersebut tetap ngotot agar di dahulukan.
Dengan hati yang sebal dan menaruh rasa dendam yang amat sangat dalam hati ini saya coba menenangkan diri & mengalah demi kepentingan sosok Aparat tersebut, bahkan saya selalu berfikir positif menanggapi hal ini. Melihat ekspresi si petugas pom bensin ini saya sedikit terharu bahwa dia sudah berlaku adil kepada saya & beberapa pengantri yang sudah sabar antri untuk di isi kembali bensinnya, tetapi dengan wewenang / title sosok itu adalah APARAT maka dengan sangat terpaksa kami semua merelakan hal tersebut untuk di serobot oleh sosok aparat itu.
Setelah meninggalkan pom bensin tadi sambil geleng2 kepala dan serasa tidak percaya akan kelakuan sosok aparat tersebut yang sudah mencoreng citra instansi militer saya melanjutkan kembali untuk pulang kerumah dan istirahat. Akan tetapi betapa tidak di sangkanya, setelah beberapa kilometer saya mempunyai rasa benci yang amat sangat kepada sosok aparat yang tidak karuan itu ternyata saya menemukan kembali untuk kedua kalinya bertemu sosok aparat yang tidak pernah terfikirkan oleh saya sebelumnya bahwa ternyata sosok aparat tersebut mempunyai perilaku seperti itu.
Bermula pada saat saya ingin menyebrang tetapi terhalang oleh antrian mobil yang terjebak macet pada saat itu, dan saya berusaha untuk mencari celah agar dapat menyebrang dan melewati antrian kendaraan tersebut. Dengan menunggu sekitar 1-5 menit karena terjebak diantara kemacetan mobil itu akhirnya saya menemukan celah untuk melewati kendaraan di sebelah saya, tetapi sangat menyebalkan sekali bahwa ternyata kendaraan yang akan saya potong jalurnya sedikiiiittt saja agar saya bisa nyeberang tidak di berikan kesempatan untuk saya lewat. Hal yang sepele bukan? Memang hal sepele bagi saya ataupun bagi anda semua...
Sambil menenangkan diri dan tidak terbawa emosi saya mencoba kembali begitu ada kesempatan agar saya bisa melewati sosok aparat tersebut, tetapi alangkah kagetnya saya bahwa saya ternyata tidak di berikan kesempatan sediiiikkiit pun dari dia untuk melewati / memotong jalurnya untuk menyeberang. Emosi ini sudah tidak terbendung setelah kejadian pertama dengan aparat yang semena-mena menyerobot antrian pada saat pengisian bensin tersebut. Sambil mengumpat dan sedikit teriak saya berharap agar di berikan jalan sedikit saja, bahkan tidak lebih dari 1 meter jalan yang seharusnya orang itu berikan kepada saya dan beberapa pengendara motor lain di belakang saya tetapi tetap ngotot bahwa siapapun atau bahkan orang tuanya sekalipun tidak boleh melewati dia. Gila!!?? sungguh sangat tidak bisa dipercaya... Saya mengumpat, "Apakah tidak di perbolehkan saya melewati anda walau hanya sedikitpun? apakah kendaraan anda yang berplat nomor khusus ini rusak jika saya melewati anda?" melihat raut muka wajah orang itu saja saya sudah jengkel rasanya, tetapi dengan santainya dia tetap tidak memberikan jalan bagi saya dan pengendara lain yang di belakang saya ini.
Dengan sedikit mengancam dalam hati ini saya terus berusaha mencari celah akhirnya saya melewati antrian kendaraan yang sedang terjebak macet tersebut, mungkin orang tersebut sudah sangat kaya dan sangat-sangat sombongnya sehingga sangat membenci kendaraan roda dua atau yang biasa di sebut Motor ini untuk di berikan jalan walaupun itu hanya sedikit.
Saya tidak bermaksud menjelekan suatu instansi baik kepolisian maupun TNI, bahwa sebetulnya sifat2 seperti orang tersebut sering kita temui diluar dari jabatan / status mreka.
Siapapun dapat memiliki sifat seperti ini, yang sangat arogan, sok kuat, sok berkuasa & sombong. Saya hanya mengingatkan kepada anda semua, bahwa kita hidup tidak selamanya di atas bahkan berkuasa. Roda kehidupan terus berputar dan hukum karma pun berlaku, alangkah baik dan indahnya kita hidup saling menghargai dengan satu sama lainnya dan saling berdampingan.
Dan ingat, anda hidup di dunia ini tidak sendiri. kalau anda hidup sendiri (arogan) maukah anda jika suatu saat nanti anda di panggil oleh Y ang Maha Kuasa (mati) tidak ada satu orangpun yang dapat membantu anda, atau bisa di bilang Mati Ngubur Sendiri...
Persahabatan, silaturahmi dan saling menghargai dengan sesama umat manusia lainnya itu saya rasa di ajarkan oleh semua agama. Betul khan?
Demikian yang bisa dapat saya ceritakan. Mohon maaf jika ada kata-kata yang menyinggung anda.
Kejadian ini sudah saya sering temui di dalam kehidupan saya, bahwa tidak sedikit sosok aparat ini yang menjadi kawan saya yang sangat menyenangkan, bahkan tidak sedikit juga aparat yang saya temui sangat menjengkelkan pula. Mungkin karena pribadinya yang memang sedikit "Bad-Boys" jadi tidak sedikit dari mereka merasa semena-mena untuk mengambil sikap, tingkah dan perilaku yang tidak menyenangkan. Dalam kontens ini saya hanya sekedar sharing bagi sosok Aparat yang tidak "menyenangkan" ini, beberapa hari yang lalu dalam satu waktu yang tidak selisih 1 jam saya menemukan berbagai kasus yang mungkin biasa kita alami dalam kehidupan ini.
Kejadian pertama adalah pada saat saya sedang mengisi bahan bakar untuk kendaraan saya,
karena saya menggunakan kendaraan yang murah, irit & efisien ini saya sebut dengan Sepeda Motor "si Phek Thay" (julukan motor saya.red) dan sambil menikmati antrian yang sangat panjang bahkan tidak lebih dari 10 meter tepat saya mengantri, setelah hampir 10-20 menit lebih mengantri akhirnya tibalah giliran saya untuk di layani oleh petugas pom bensin ini untuk mengisi tangki bahan bakar si Phek Thay saya ini, tetapi alangkah kagetnya saya dan tidak di sangka datang seseorang dengan helm full face berbadan tegap sepatu kulit "khas" dan dengan motor bebeknya menghampiri petugas pom bensin tersebut untuk di berikan kelas VVIP (very very important people) agar dapat bisa di isi tangki bensinnya lebih dahulu di banding saya dan puluhan orang yang telah berjemur di sinar matahari sore itu serta telah lelah mengantri panjang-panjang agar bisa bensin kendaraannya, sosok aparat tersebut dengan pasang muka sangar dan sedikit mengerutkan dahi kepada saya dan petugas pom bensin tersebut maka akhirnya saya "terpaksa" mengalah setelah melalui percekcokan (adu mulut) yang tidak banyak memakan waktu ini berakhir. Dengan alasan sosok aparat tersebut ingin mengisi bahan bakar "Pertamax" (yang mungkin lebih bergengsi di banding orang lain yang menggunakan motor) maka sosok tersebut tetap ngotot agar di dahulukan.
Dengan hati yang sebal dan menaruh rasa dendam yang amat sangat dalam hati ini saya coba menenangkan diri & mengalah demi kepentingan sosok Aparat tersebut, bahkan saya selalu berfikir positif menanggapi hal ini. Melihat ekspresi si petugas pom bensin ini saya sedikit terharu bahwa dia sudah berlaku adil kepada saya & beberapa pengantri yang sudah sabar antri untuk di isi kembali bensinnya, tetapi dengan wewenang / title sosok itu adalah APARAT maka dengan sangat terpaksa kami semua merelakan hal tersebut untuk di serobot oleh sosok aparat itu.
Setelah meninggalkan pom bensin tadi sambil geleng2 kepala dan serasa tidak percaya akan kelakuan sosok aparat tersebut yang sudah mencoreng citra instansi militer saya melanjutkan kembali untuk pulang kerumah dan istirahat. Akan tetapi betapa tidak di sangkanya, setelah beberapa kilometer saya mempunyai rasa benci yang amat sangat kepada sosok aparat yang tidak karuan itu ternyata saya menemukan kembali untuk kedua kalinya bertemu sosok aparat yang tidak pernah terfikirkan oleh saya sebelumnya bahwa ternyata sosok aparat tersebut mempunyai perilaku seperti itu.
Bermula pada saat saya ingin menyebrang tetapi terhalang oleh antrian mobil yang terjebak macet pada saat itu, dan saya berusaha untuk mencari celah agar dapat menyebrang dan melewati antrian kendaraan tersebut. Dengan menunggu sekitar 1-5 menit karena terjebak diantara kemacetan mobil itu akhirnya saya menemukan celah untuk melewati kendaraan di sebelah saya, tetapi sangat menyebalkan sekali bahwa ternyata kendaraan yang akan saya potong jalurnya sedikiiiittt saja agar saya bisa nyeberang tidak di berikan kesempatan untuk saya lewat. Hal yang sepele bukan? Memang hal sepele bagi saya ataupun bagi anda semua...
Sambil menenangkan diri dan tidak terbawa emosi saya mencoba kembali begitu ada kesempatan agar saya bisa melewati sosok aparat tersebut, tetapi alangkah kagetnya saya bahwa saya ternyata tidak di berikan kesempatan sediiiikkiit pun dari dia untuk melewati / memotong jalurnya untuk menyeberang. Emosi ini sudah tidak terbendung setelah kejadian pertama dengan aparat yang semena-mena menyerobot antrian pada saat pengisian bensin tersebut. Sambil mengumpat dan sedikit teriak saya berharap agar di berikan jalan sedikit saja, bahkan tidak lebih dari 1 meter jalan yang seharusnya orang itu berikan kepada saya dan beberapa pengendara motor lain di belakang saya tetapi tetap ngotot bahwa siapapun atau bahkan orang tuanya sekalipun tidak boleh melewati dia. Gila!!?? sungguh sangat tidak bisa dipercaya... Saya mengumpat, "Apakah tidak di perbolehkan saya melewati anda walau hanya sedikitpun? apakah kendaraan anda yang berplat nomor khusus ini rusak jika saya melewati anda?" melihat raut muka wajah orang itu saja saya sudah jengkel rasanya, tetapi dengan santainya dia tetap tidak memberikan jalan bagi saya dan pengendara lain yang di belakang saya ini.
Dengan sedikit mengancam dalam hati ini saya terus berusaha mencari celah akhirnya saya melewati antrian kendaraan yang sedang terjebak macet tersebut, mungkin orang tersebut sudah sangat kaya dan sangat-sangat sombongnya sehingga sangat membenci kendaraan roda dua atau yang biasa di sebut Motor ini untuk di berikan jalan walaupun itu hanya sedikit.
Saya tidak bermaksud menjelekan suatu instansi baik kepolisian maupun TNI, bahwa sebetulnya sifat2 seperti orang tersebut sering kita temui diluar dari jabatan / status mreka.
Siapapun dapat memiliki sifat seperti ini, yang sangat arogan, sok kuat, sok berkuasa & sombong. Saya hanya mengingatkan kepada anda semua, bahwa kita hidup tidak selamanya di atas bahkan berkuasa. Roda kehidupan terus berputar dan hukum karma pun berlaku, alangkah baik dan indahnya kita hidup saling menghargai dengan satu sama lainnya dan saling berdampingan.
Dan ingat, anda hidup di dunia ini tidak sendiri. kalau anda hidup sendiri (arogan) maukah anda jika suatu saat nanti anda di panggil oleh Y ang Maha Kuasa (mati) tidak ada satu orangpun yang dapat membantu anda, atau bisa di bilang Mati Ngubur Sendiri...
Persahabatan, silaturahmi dan saling menghargai dengan sesama umat manusia lainnya itu saya rasa di ajarkan oleh semua agama. Betul khan?
Demikian yang bisa dapat saya ceritakan. Mohon maaf jika ada kata-kata yang menyinggung anda.
regard's
iec@L
Tidak ada komentar:
Posting Komentar