Jumat, 19 Juni 2009

Lirik 'Get Me Gone - Fort Minor' sangat menginspirasi bwt gw... Bagikan


Perhatikan liriknya... Di sini seorang mike shinoda bercerita tentang awal dia bergabung dengan sebuah grup band dengan aliran Rock dan sebuah nama grup band yang di ambil dari salah satu nama taman terkenal di negara mereka (Lincolin Park). Terdengar seperti konyol lirik dan pengalamannya ini, tetapi jika kita bisa ambil inti dari lirik ini bisa sangat berarti, bagaimana sosok seorang mike shinoda bisa bergabung dengan sebuah grup band rock yg dengan bermodalkan keahlian nge'rap' dan main keyboard. Tetapi dengan kemampuannya spt itu bukan hal yang mustahil bahwa akhirnya mereka (Linkin Park) bisa menciptakan sebuah genre baru dalam dunia musik dengan cara menggabungkan Rap dengan Musik Rock. Hasilnya... Kalian bisa liat sendiri seberapa besar sebuah Band Linkin Park dengan segala keberhasilannya... Very inspired... (at least for me) :D
------------------------------------------------------------------

"Get Me Gone"

The dude, he said that, like, when we were making the first Linkin Park record
He was like, "Yeah you know, I don't know about the rapping like, I don't know... maybe you should just be a rock band."

You know what I mean, like, trying to change us
like they signed us as an act like what we sound like and then he's like
"Oh I don't know maybe you should just play keyboard"

Before the first song that you heard me on
There were people already tryin' to get me gone
Tellin' me to quit rapping
"Just play the keys"
That my band had a singer
They didn't need me
But my band had my back
So we did the tracks
Put out the album and the talk went flat
It was funny at first but then the humour faded
When some magazines printed that our label made us
We were to be good to be true
Some were saying ghost writers were writin' all that we do
So we had to disprove it
We spelled it out to the detail how we do it when we're making this music
After that I made it a rule
I only do e-mail responses to print interviews
Because these people love to put a twist to your words
To infer that you said something fucking absurd

Oh, did I lose you at infer?
Not used to hearing a verse that uses over first grade vocabulary words?
People used to infer that we were manufactured
Now I've got the interviews on file
Which people said what
Which number to dial
So now every enemy screaming insanity
All they're ever gonna be's another big fan of me... Bitch...

-----------------------------------------------------------------------------------------

Rabu, 10 Juni 2009

YM aktif lebih dari satu

Anda mempunyai ID Yahoo lebih dari satu dan ingin di aktifkan semuanya dengan aplikasi Yahoo Messanger pada satu komputer yang anda sedang gunakan?

Bukan hal yang mustahil itu bisa anda lakukan berikut caranya :

Klik START
Kemudian pilih Run
Ketik / copy-paste kode ini pd kolom run tsb :
REG ADD HKCU\Software\Yahoo\Pager\Test /v Plural /t REG_DWORD /d 000001
Klik OK

Setelah itu anda buka satu-persatu ID anda tersebut dengan membuka / klik aplikasi YM tersebut.


Selamat Mencoba
rgds
iecal

Senin, 08 Juni 2009

Jika Tuhan Menghendaki

Saya tidak tahan mendengar cerita istri dan teman-temannya tentang anak-anak penderita kanker. Tentang penderitaan mereka selama pengobatan. Juga cerita bagaimana anak-anak itu terpaksa naik ojek atau bajaj seusai pengobatan kemoterapi. Sulit membayangkan dalam usia kanak-kanak seperti itu mereka sudah harus menghadapi cobaan hidup yang begitu berat.

Seusai proses kemoterapi, misalnya, kondisi fisik pengidap kanker selalu akan drop ke titik terendah. Mereka menjadi begitu rentan. Kemoterapi memang bertujuan membunuh sel-sel kanker. Tetapi sel-sel baik juga ikut mati. Belum lagi proses tersebut menyebabkan pasien mual-mual bahkan muntah. Pertahanan tubuh mereka menjadi sangat rapuh. Virus dengan mudah menyerang.

Kondisi semacam itulah yang menjadi kegalauan istri saya dan teman-temannya. Sebab selama ini anak-anak pengidap kanker yang ditampung di Rumah Kita, -- rumah singgah yang dikelola teman-teman istri saya -- untuk berobat ke RSCM biasanya naik ojek, bajaj, angkot atau bus. Baik pergi maupun pulang. Bayangkan, dalam keadaan kondisi fisik lagi drop, mereka harus berjuang dengan sarana transportasi yang tidak memadai. Sungguh tak terbayangkan penderitaan mereka. Maut juga begitu dekat dengan anak-anak tersebut mengingat udara Jakarta yang sarat polusi.

Kondisi tersebut membuat para pengurus Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI), tempat istri saya menjadi relawan, prihatin. Idealnya anak-anak itu naik kendaraan tertutup karena lebih aman dari polusi. Naik taksi, misalnya. Namun dengan kondisi ekonomi para arangtua anak-anak itu yang berasal dari kalangan bawah, naik taksi hanyalah impian. Sementara kemampuan keuangan yayasan juga masih terbatas untuk bisa membantu.

YKAKI didirikan oleh tiga perempuan. Dua di antara mereka pernah merasakan kehilangan anak tercinta akibat penyakit kanker. Pengalaman bathin yang mereka rasakan dan kepedihan ditinggalkan anak tercinta, membuat kedua ibu itu terpanggil untuk membantu anak-anak pengidap kanker yang berasal dari keluarga pra sejahtera.

Kedua ibu tadi, dibantu seorang teman, lalu mendirikan rumah singgah yang diberi nama Rumah Kita. Di Rumah Kita ini anak-anak penderita kanker dari berbagai daerah di Indonesia, beserta orangtua pendamping mereka, boleh tinggal selama masa pengobatan.

Sebelum ada Rumah Kita, para pengidap kanker dari keluarga tidak mampu terpaksa mengontrak rumah atau kamar selama masa pengobatan di Jakarta. Bisa dibayangkan, ibarat sudah jatuh tertimpa tangga pula. Sudah anak mengidap kanker, para orangtua masih harus pusing memikirkan biaya sewa rumah atau kamar selama pengobatan. Belum lagi biaya makan dan transportasi. Banyak keluarga para pengidap kanker yang akhirnya menyerah karena tidak mampu menanggung biaya tersebut. Akibatnya mereka tidak pernah lagi kembali untuk berobat.

Di Rumah Kita, mereka bisa menginap dengan biaya sangat murah. Setiap hari mereka hanya membayar uang lauk Rp 5.000 per hari. Nasi biasanya sudah tersedia dari bantuan beras dari para donatur. Jika keluarga pengidap kanker tidak mampu bayar, mereka akan dibebaskan alias gratis.

Selama pengobatan, pasien harus bolak-balik ke RSCM untuk dikemoterapi. Prosesnya bisa berbulan-bulan bahkan dalam hitungan tahun. Lama dan melelahkan. Menyita mental dan melemahkan fisik. Baik bagi pasien maupun orangtua mereka. Sementara ancaman virus terus membayang-bayangi. Naik taksi memang tidak otomatis meniadakan risiko tetapi setidaknya bisa menurunkan kemungkinan terjangkit virus.

Masalahnya, bagaimana mencari dana untuk ongkos taksi? Inilah masalah yang dihadapi pengurus YKAKI. Saya lalu teringat seorang kenalan yang menjadi pimpinan perusahaan Taksi Express. Kepadanya saya utarakan kesulitan yang dihadapi YKAKI. Respon yang saya terima sungguh mengharukan. Perusahaan bersedia memberikan voucher yang bisa digunakan sebagai alat bayar. Mereka akan mencetak sejumlah voucher dan memberikannya kepada YKAKI. Para pengidap kanker dapat naik taksi ini dan membayar dengan voucher tersebut.

Sampai di sini, semuanya tampak lancar. Tetapi apakah para pengemudi taksi tertarik pada program pembayaran menggunakan voucher ini? Apalagi mengingat jarak antara Rumah Kita dan RSCM terbilang dekat sehingga bayaran yang diterima pengemudi taksi tidak besar? Ditambah lagi selama ini juga ada anggapan penyakit kanker itu menular.

Belum lagi umumnya pasien kanker yang sedang menjalani kemoterapi gampang muntah. Para pengemudi tentu dirugikan jika harus membersihkan mobil mereka dari muntahan. Selain jijik, mereka akan kehilangan waktu potensial untuk mendapatkan penumpang.

Dari pembicaraan dengan para pimpinan Taksi Express, kemudian muncul gagasan untuk memberi “insentif” kepada para pengemudi agar menarik. Bonus apa yang menarik? Kami sepakat sembako bisa dijadikan insentif yang bermanfaat bagi para pengemudi.

Saya lalu menghubungi teman-teman di Sinar Mas. Saya utarakan tentang rencana insentif ini. Mereka langsung menyatakan dukungan dan memberi bantuan minyak goreng dalam jumlah yang cukup untuk enam bulan. Sungguh sebuah dukungan yang membangkitkan semangat.

Secara bersamaan saya juga menghubungi teman-teman di Alfamart. Mereka juga antusias. Singkat kata, rencana berjalan lancar. Saya kemudian tertarik untuk mengangkat kisah dua ibu tersebut dan perjuangan mereka mendirikan Rumah Kita di Kick Andy.

Pada hari yang ditentukan, kedua ibu tersebut akhirnya menjadi tamu Kick Andy. Di ujung acara, kedua perempuan tersebut menangis bahagia ketika Alfamart memberikan kejutan dengan menyumbangkan sebuah mobil Daihatsu Gran Max untuk alat transportasi anak-anak pengidap kanker itu. Sebagian besar penonton yang hadir di studio juga tak mampu membendung air mata suka cita.

Tapi, masalahnya, dari mana biaya untuk merawat mobil tersebut? Bagaimana dengan penggantian sukucadang? Saya lalu menghubungi teman-teman di perusahaan mobil Astra. Mereka dengan penuh semangat menyanggupi untuk memberikan sukucadang dan perawatan gratis bagi mobil tersebut. Semua berjalan bak air yang mengalir. Kadang saya tidak percaya semuanya bisa berjalan mulus, lancar, tanpa hambatan.

Hati saya – dan tentu saja para pengurus YKAKI – semakin bahagia manakala respon yang kami dapatkan dari para pengemudi Taksi Express juga positif. Mereka menyatakan dukungannya ketika kami berdialog dengan mereka di pool Taksi Express. Saya semakin percaya, jika Tuhan menghendaki, semua jalan akan terbuka.

Best Regard's


Sumber : kickandy.com

Selasa, 02 Juni 2009

Sudah saatnya...



Sudah saatnya saya meninggalkan komunitas ini, menjadi sosok senior belum tentu menyenangkan bagi diri saya, walaupun komunitas ini sudah memberikan banyak pelajaran yang saya tidak pernah dapatkan di bangku sekolah ataupun bangku kuliah, pelajaran ini bukanlah suatu pelajaran mutlak yang harus di miliki tiap individu. Tetapi pelajaran ini memberikan kita pengetahuan mengenai etika dalam berkomunitas, mengelola suatu event, menjalin persahabatan yang syukur-syukur bisa abadi, dan masih banyak pelajaran berharga yang lainnya.

+/- 4 tahun sudah saya bergabung di komunitas ini, sudah banyak suka-duka yang saya alami di sini dan sudah banyak juga saya menjalin suatu persahabatan dengan berbagai latar belakang pendidikan, agama, status, gender, dll apakah itu sesama member atau bahkan sesama para karyawan yang terlibat di komuntias ini. Temen-temen yang jauh lebih senior daripada saya ini sudah lebih dulu meninggalkan komunitas ini, mungkin karena mereka lebih dewasa dan cara berfikir mereka jauh lebih matang dan terkonsep mengenai masa depan komunitas ini. Maka mereka lebih cepat mengambil keputusan di banding saya.

Perbedaan pendapat dalam setiap kelompok / perkumpulan itu sudah pasti ada, tetapi bagaimana kita menyikapi, mempelajari dan membuat keputusan dari setiap perbedaan pendapat tersebut. Pada umumnya, ada suatu sosok dalam suatu komunitas ini yang membawahi para member haruslah lebih bijaksana kepada para membernya dan juga dapat memberikan sedikit sesuatu yang spesial kepada para membernya dibanding non member, hal seperti itu mungkin hanya terjadi pada komunitas lain bukan pada komunitas ini. Sosok ini juga harus menghargai member baru ataupun member lama, jangan sampai member baru di buat sakit hati hanya karena ucapan yang mungkin tidak terlalu penting bagi sosok itu sendiri. Ada pepatah arab mengatakan, Lidah Lebih Tajam daripada Pedang. Maka jika anda berbicara agar berhati-hatilah, karena dari ucapan anda akan menyobek hati orang yang di ajak bicara.

Hati kecil ini berat untuk meninggalkan komunitas ini, karena teman-teman saya yang sangat luar biasa di sana dan isinya pun berbeda-beda, tetapi mudah-mudahan saya tidak salah dalam mengambil keputusan ini karena saya hanya mencoba concern dalam mengambil keputusan. Hal seperti kebimbangan dalam mengambil keputusan selalu saya alamin, makanya terkadang saya di bilang orang yang plin-plan dan kurang gigih terhadap pendirian. Saya rasa inilah waktu yang tepat untuk
memegang erat keputusan yang sudah saya ambil dan saya harus terima seperti apapun resikonya.

Awal mula komunitas ini berdiri sampai sekarang ini atau bahkan lebih baik dari sekarang ini memang sudah menjadi bagian diri saya terlibat di sana, banyak perjuangan keras yang saya dan temen-temen lakukan dulu untuk menjadikan komunitas ini makin di kenal banyak orang dan bisa tetap eksis, konsep dasar komunitas ini adalah tak lain dan tak bukan untuk mengasah kemampuan membernya dalam menjadi bagian dari Event Organizer (EO). Hal-hal lain di luar dari kegiatan EO itu adalah sebuah bentuk pengetahuan bagi para membernya karena pada awal pembentukan komunitas ini memang sudah terbentuk jenis-jenis kegiatan untuk para membernya, ada yang berupa Education, Fun, Entertaining & Social. Para member di persilahkan memberikan masukan dan ide-ide yang bersifat
hal tersebut di atas untuk menjadi bagian dari kegiatan member komunitas ini.

Tetapi sayang, komunitas ini seperti terkekang oleh sosok yang sangat memberikan keterbatasan bagi para membernya untuk memberikan ide, saran & kritik kepada sosok tersebut yang konon sangat berpengaruh terhadap komunitas ini. Tidak sedikit member mengeluh sama saya kalau sosok ini kurang menyenangkan dan hasil kerja yang lelet (lambat.red), dalam membuat suatu event yang akan di laksanakan untuk dan dari member komunitas ini dan panitia tidak sedikit yang terlibat, sangat di sayangkan jika sudah terbagi sedemikian banyak panitia tetapi berbagai pekerjaan di ambil oleh satu sosok ini maka tidak heran jika saat-saat last minute event ini selalu ada saja kekurangannya, bahkan tidak menutup
kemungkinan panitia lain terlihat sangat stress jika menghadapi suatu event jika keadaan terus-menerus seperti ini.

Untuk kedepannya, saya berharap komunitas ini makin solid dan bisa mempelajari kekurangan dari apa yang pernah di lakukan dahulu jika ingin membuat suatu event. Dan saya berharap sosok tersebut bisa memperbaiki diri agar member atau temen-temen tidak merasa di sakiti dengan ucapannya, perilakunya & sifatnya. Sebab sayang sangat optimis jika komunitas ini ada sosok seperti itu dan tidak merubah habbit nya itu maka tidak akan dapat berkembang dengan baik, apalagi jika di tambah sosok tersebut bekerja dengan mencari muka atasannya itu sendiri maka akan sangat percuma komuntias ini berdiri.

Hal yang sangat inginkan tahu bahwa batasan member komunitas ini untuk membuat suatu event sampai manakah? dan sejauh manakah kita melangkah agar dapat di lihat oleh para petinggi perusahaan atau tempat komunitas ini berdiri?

Mohon maaf jika selama ini saya berbuat yang tidak menyenangkan terhadap komunitas ini, dan mohon maaf jika ada yang merasa di sakiti hatinya dengan tulisan saya ini, karena ini adalah sebagai bentuk protes, curhat & sharing saya selama bergabung di komunitas ini.

Jakarta, 01 Juni 2009
regard's
iecal